Ketahui Formula Copywriting AIDCA dan Contohnya di Sini

Tahukah kamu kalau copywriting punya peran penting untuk menyampaikan pesan yang menarik perhatian calon pelanggan? 

Salah satu formula yang populer dan sering digunakan adalah AIDA, yang kemudian berkembang menjadi AIDCA.

Nah, berikut ini kita akan membahas apa itu formula copywriting AIDCA, strukturnya, contohnya, hingga perbedaannya dengan formula copywriting lain.

Apa Itu Formula Copywriting AIDCA?

Formula Copywriting AIDA dan Contohnya

Formula AIDCA adalah turunan dari formula AIDA yang terkenal. 

AIDA sendiri merupakan akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action

Formula ini dirancang untuk mengarahkan pembaca melalui perjalanan emosional dari sekadar melihat hingga akhirnya bertindak sesuai tujuan iklan atau promosi.

Namun, AIDCA hadir dengan satu tambahan elemen penting, yaitu Conviction (Keyakinan). Elemen ini bertujuan untuk memperkuat kepercayaan audiens terhadap produk atau jasa sebelum mereka memutuskan untuk mengambil tindakan. 

Jadi, AIDCA memberikan pendekatan yang lebih lengkap dalam membangun komunikasi yang efektif.

Sejarah Formula Copywriting AIDCA

Untuk memahami formula copywriting AIDCA dan contohnya dengan lebih mendalam, penting bagi kamu untuk mengetahui sejarah di balik pengembangannya. 

Formula copywriting AIDA, yang menjadi dasar dari AIDCA, sebenarnya sudah ada sejak akhir abad ke-19 dan pertama kali diperkenalkan oleh Elias St. Elmo Lewis pada tahun 1898. Lewis adalah seorang perintis dalam dunia modern advertising yang percaya bahwa iklan harus mengikuti tahapan yang jelas untuk mengarahkan audiens dari ketertarikan awal hingga tindakan nyata.

Pada awalnya, AIDA dirancang untuk membantu perusahaan menyusun strategi iklan yang efektif. Seiring waktu, formula ini diterapkan tidak hanya pada iklan cetak, tetapi juga pada berbagai bentuk komunikasi marketing lainnya, seperti digital marketing, email marketing, dan media sosial.

Baca Juga: Cara Bikin Copywriting untuk Media Sosial

Kemudian, di era modern, AIDA mengalami perkembangan menjadi AIDCA dengan menambahkan elemen Conviction (Keyakinan)

Elemen ini mulai digunakan karena kebutuhan konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk atau jasa. Mereka tidak hanya ingin tertarik dan menginginkan sesuatu, tetapi juga perlu diyakinkan bahwa keputusan mereka adalah langkah yang tepat. 

Penambahan elemen ini dianggap sangat relevan di era digital, di mana review pelanggan, testimoni, dan jaminan kualitas memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan pembelian.

AIDCA telah menjadi salah satu formula copywriting yang paling sering digunakan karena sifatnya yang fleksibel dan dapat diterapkan pada hampir semua bentuk promosi. Dengan pemahaman sejarah ini, kamu bisa lebih memahami mengapa formula ini sangat berpengaruh dan terus relevan hingga saat ini.

Struktur Formula Copywriting AIDCA

Berikut ini struktur dari formula AIDCA dan bagaimana setiap elemen bekerja:

1. A: Attention

Tahap pertama adalah menarik perhatian audiens. Ini bisa dilakukan dengan headline yang menggoda, visual menarik, atau pernyataan yang memancing rasa penasaran.

Contoh:
“Ngopi di mana aja nggak akan sama lagi setelah kamu coba Kopi Nusantara kami!”

2. I: Interest

Setelah perhatian didapat, tugas selanjutnya adalah membuat audiens tertarik. Jelaskan manfaat, fitur, atau keunikan produk yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Contoh:
“Dibuat dari biji kopi terbaik Indonesia, kami menghadirkan rasa otentik dengan kualitas premium.”

3. D: Desire

Di tahap ini, kamu harus membangun keinginan audiens untuk memiliki atau mencoba produk/jasa yang kamu tawarkan. Gunakan emosi atau cerita untuk menciptakan hubungan personal.

Contoh:
“Bayangkan menikmati secangkir kopi hangat sambil bersantai, semua rasa nikmat ini bisa kamu rasakan dalam sekali seruput.”

4. C: Conviction

Conviction adalah elemen tambahan dalam formula AIDCA. Di tahap ini, kamu perlu membangun keyakinan audiens bahwa produk atau jasa kamu memang pilihan yang tepat. Berikan testimoni, data, atau jaminan kualitas.

Contoh:
“Sudah lebih dari 10.000 pelanggan puas menikmati Kopi Nusantara kami. Mau jadi bagian dari mereka?”

5. A: Action

Langkah terakhir adalah mengarahkan audiens untuk mengambil tindakan, seperti membeli, mengunjungi website, atau mendaftar. Gunakan CTA (Call-to-Action) yang jelas dan mendesak.

Contoh:
“Pesan sekarang juga dan dapatkan diskon 20% hanya hari ini!”

Contoh Formula Copywriting AIDCA

Berikut ini beberapa contoh copywriting formula AIDCA yang bisa kamu gunakan untuk berbagai kebutuhan:

1. Brand Coffee Shop

Attention: “Nikmati kopi terbaik, langsung dari tangan barista berpengalaman!”
Interest: “Kami menggunakan biji kopi pilihan yang di-roasting dengan teknik modern.”
Desire: “Rasakan sensasi aroma kopi yang bikin harimu lebih semangat.”
Conviction: “Direkomendasikan oleh komunitas kopi lokal.”
Action: “Kunjungi gerai kami hari ini untuk promo spesial!”

2. Brand Produk Makanan Ringan

Attention: “Lagi craving snack? Ini dia jawabannya!”
Interest: “Crispy, gurih, dan pas banget untuk teman nonton drama favorit.”
Desire: “Bikin ngemil jadi lebih seru, kapan aja dan di mana aja.”
Conviction: “Sudah tersertifikasi halal dan aman dikonsumsi.”
Action: “Order sekarang di marketplace favorit kamu!”

3. Brand Ayam Geprek

Attention: “Geprek pedasnya bikin melek!”
Interest: “Dibuat dengan ayam segar dan sambal pilihan, rasa pedasnya nendang.”
Desire: “Cocok banget buat kamu yang suka pedas, dijamin nagih!”
Conviction: “Top seller dengan rating 4.9 di aplikasi ojek online.”
Action: “Klik tombol pesan sekarang, biar ayam geprek panasnya segera sampai ke rumahmu.”

4. Brand Skincare

Attention: “Kulit glowing dalam 7 hari? Bisa!”
Interest: “Produk ini mengandung bahan alami yang aman untuk semua jenis kulit.”
Desire: “Wajah kamu akan tampak lebih cerah dan segar setiap hari.”
Conviction: “Dipercaya oleh lebih dari 50.000 pengguna di seluruh Indonesia.”
Action: “Beli sekarang dan nikmati diskon hingga 50%!”

5. Brand Hijab

Attention: “Hijab stylish, nyaman, dan cocok untuk semua momen.”
Interest: “Material premium yang ringan dan mudah dibentuk.”
Desire: “Tampil cantik dengan hijab yang memancarkan kepribadian kamu.”
Conviction: “Sudah dipakai oleh para influencer hijab terkenal.”
Action: “Dapatkan koleksi terbaru sekarang juga di website kami!”

Perbedaan Formula Copywriting AIDCA dengan Formula Copywriting Lainnya?

Formula copywriting tidak hanya terbatas pada AIDA atau AIDCA. Ada juga formula seperti PAS (Problem, Agitation, Solution) dan FAB (Features, Advantages, Benefits). 

Perbedaan utamanya adalah fokus dan pendekatan:

  • AIDA vs AIDCA: Berfokus pada perjalanan emosional audiens dari perhatian hingga tindakan. Cocok untuk membangun hubungan dan menciptakan urgensi.
  • PAS vs AIDCA: Lebih cocok untuk mengidentifikasi masalah audiens dan menawarkan solusi.
  • FAB vs AIDCA: Cocok untuk memperkenalkan produk dengan penekanan pada manfaatnya.

Setiap formula memiliki kelebihan masing-masing, dan kamu bisa memilih berdasarkan kebutuhan.

Kapan Kita Bisa Menggunakan Formula Copywriting AIDCA?

Formula copywriting AIDCA cocok digunakan dalam berbagai situasi, seperti:

  1. Promosi di Media Sosial: Ketika kamu ingin menarik perhatian pengguna yang scrolling di feed mereka.
  2. Landing Page: Untuk meyakinkan pengunjung website agar melakukan pembelian.
  3. Email Marketing: Memikat pembaca email agar tertarik pada produk atau penawaran.
  4. Iklan Digital: Cocok untuk Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads.

Dengan memahami elemen-elemen AIDCA dan contohnya, kamu bisa menciptakan copywriting yang efektif dan mampu menarik audiens untuk bertindak sesuai tujuan.

Tinggalkan komentar